Sabtu, 15 Oktober 2011

Budaya Indonesia Banyak anak Banyak Rezeki



Tingginya pertumbuhan penduduk Indonesia per tahunnya membuat pemerintah perlu hati-hati mengendalikan pertambahan jumlah penduduk. Tercatat ibu-ibu di Indonesia setiap tahunnya melahirkan bayi tidak kurang dari 4 juta orang per tahun.  Jika dibandingkan, jumlah itu kurang lebih setara dengan jumlah penduduk di Singapura yang hanya berjumlah 4 juta orang.

"Tahukah bahwa Indonesia itu memproduksi 1 Singapura baru setiap tahun? setiap tahun ibu-ibu melahirkan tidak kurang dari 4 juta orang. Maka setiap tahun Indonesia melahirkan 1 Singapura baru," ungkap Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung dalam Diklat Hipmi - Lemhanas, di Gedung Lemhanas, Jakarta, Rabu (21/9/2011).


Ini lah negara kita Republik Indonesia yang setiap tahun semakin tidak terkontrol jumlah penduduknya. program KB tidak berjalan dengan baik di negara ini. Masih banyak pasangan suami istri yang memiliki anak lebih dari 2 alasannya "kami masih sanggup menyekolahkannya??masih sanggup merawatnya??" tetapi apakah mereka memikirkan dampak kedepannya untuk anak cucu mereka. sebagai contoh kota Jakarta setiap tahun lonjakan penduduk semakin meningkat penduduk DKI Jakarta diperkirakan mencapai 9,5 juta jiwa. Angka ini bertambah sekitar 460 ribu jiwa dalam 5 tahun, dan akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Lapangan pekerjaan yang semakin sempit juga memperburuk keadaan negara ini dikarenakan lunjakan pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali. belum lagi setiap tahunnya pendatang dari daerah-daerah yang ingin mengadu nasib di Jakarta, mereka bukannya mendapatkan pekerjaan tetapi malah menjadi gelandangan karena keahlian mereka yang terbatas. Itulah masyarakat Indonesia yang selalu memaksakan kehendaknya tanpa memikirkan akibatnya??


Budaya masyarakat yang beranggapan "Banyak Anak Banyak Rezeki" itulah yang membuat jumlah kelahiran lebih banyak dari pada jumlah kematian. akan Jadi apakah Indonesia 10 tahun lagi jika setiap tahunnya 4 juta bayi lahir di Indonesia? Bagaimana kesejahteraan hidupnya?tempat tinggalnya?pendidikannya??apakah cara Pemerintah dalam menyelesaikan masalah kepadatan penduduk ini???
Silahkan berikan komentar bagi yang mempunyai solusi ... terimakasih


0 komentar: