Antara masyarakat pedesaan dan perkotaan mempunyai perbedaan yang sangat jauh berbeda dari sisi sifat dan sikap. masyarakat pedesaan lebih cenderung sederhana dalam berpakaian,berpergiaan dan bergaul tidak ada rasa gengsi atau saling sikut untuk menunjukkan siapa yang paling kaya atau pun yang lainnya. Dalam pandangan kesopanan masyarakat pedesaan sangatlah menghargai orang lain contohnya bila bertemu tetangga dijalan bertemu orang tua atau orang lain yang membutuhkan pertolongan, mereka cenderung memikirkan kepentingan orang lain dari pada kepentingnnya sendiri. Kejujuran sangatlah mudah dicari dilingkungan pedesaan, contoh saja di kampung saya di Pacitan Jawa Timur seorang petani pergi kesawah dengan menggunakan sepeda motor dan sesampainya disawah motor tersebut hanya di parkir di pinggir jalan tanpa dikunci dan dia melakukan aktivitasnya seharian tanpa harus kwatir motornya akan hilang itulah contoh masyarakat pedesaan mereka sadar bila mengambil barang orang lain itu adalah perbuatan dosa. itu beberapa ciri-ciri masyarakat pedesaan.
Nah tadi kita sudah membahas tentang masyarakat pedesaan. semua orang sudah tau kalau masyarakat perkotaan 180 derajat berbeda dari masyarakat pedesaan. hidup dikota adalah pilihan terberat bagi para pendatang yang tidak memiliki keluarga dikota, bayangkan hidup dengan sempit dihimpit gedung-gedung besar dikota Jakarta. Jika tidak kuat kita bisa saling sikut antar tetangga untuk memperoleh keuntungan agar dapat memenuhi kebutuhan, jika ada tetangga yang memiliki barang-barang mewah, baru yang muncul adalah kedengkian dan rasa iri. Masyarakat kota yang hidup di perumahan / komplek cenderung menutup diri dari tetangganya mereka telah sibuk dengan pekerjaan dan jarang berkumpul antar tetangga. Tingkat kesopanan pun sangat memprihatinkan, seorang remaja dengan PD nya pergi ketempat keramaian (mall, pasar, tempat rekreasi dll) hanya dengan menggunakan celana pendek dan baju yang terkesan menantang bagi kaum adam. Ini tingkat kesopanan yang sangat minim yang terjadi di perkotaan.
Semoga kita bisa bercermin dari cerita ini!!
0 komentar:
Posting Komentar