This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 31 Maret 2012

Teknologi Dapat Membutakan Akidah Islam




Internet kini bukanlah barang baru bagi masyarakat di Indonesia. Dari kota besar hingga pelosok desa, ia sudah menjadi ‘santapan’ sehari-hari sebagian besar orang. Hasil riset memperlihatkan bahwa pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia terus meningkat. Jika di tahun 2010 lalu rata-rata penetrasi pengguna Internet di kota urban Indonesia masih 30-35 persen, di tahun 2011 ini ditemukan oleh MarkPlus Insight bahwa angkanya sudah di kisaran 40-45 persen.
Hasil riset yang dirilis oleh Majalah Marketeers ini, dilakukan oleh MarkPlus Insight terhadap 2161 pengguna Internet di Indonesia memberikan gambaran jelas mengenai tren penggunaan Internet di Indonesia. Menurut MarkPlus Insight, jumlah pengguna Internet di Indonesia pada tahun 2011 ini sudah mencapai 55 juta orang, meningkat dari tahun sebelumnya di angka 42 juta.
Bahkan menurut Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa Kementerian Komunikasi dan Informatika Henry Subiakto sebagaimana dirilis oleh Antara, diperkirakan pada tahun 2015 nanti, pengguna internet di Indonesia dapat mencapai 100 juta orang.
Sementara menurut data yang diperoleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Aplikasi Telematika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menunjukkan hampir 30 persen pengguna Internet di Tanah Air berasal dari kalangan remaja berusia 15-24 tahun.
Lalu, apa yang biasa dilakukan remaja maupun orang dewasa dalam mengakses internet? Menurut pengakuan sebagian orang, mereka banyak mengakses internet untuk membaca berita atau informasi berharga lainnya. Tapi tak dapat dipungkiri, pengguna internet tersebut juga lebih gemar lagi membuka akun facebook dan twitter mereka.
Saking banyaknya orang yang mengakses internet dalam kehidupan sehari-hari menurut Henry Subiakto, pengguna Internet wilayah Jakarta ditetapkan sebagai pengguna Internet dan Twitter terbesar di Asia.

ü  Dunia Maya Menjerumuskan Ke Dalam Dosa
Di antara sekian banyak pengguna internet tersebut, tidak semua memiliki kesadaran untuk membentengi diri dari dampak negatif yang disajikan internet. Ya, sebab tak semua situs menampilkan hal-hal yang positif dan bermanfaat. Terlebih, tidak semua pengguna internet memiliki niat yang baik ketika beraktivitas di dunia maya.
Kedengarannya memang terkesan hiperbola. Tetapi, memang benar bahwa dunia maya juga bisa membuat kita terjerumus ke dalam dosa, jika kita sampai terperangkap pada hal-hal negatif yang tersaji di internet.
Inilah sebagian diantara efek negatif internet:
1.      Pornografi
Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, tidak selalu salah. Dengan kemampuan menyampaikan informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Di internet terdapat gambar-gambar porno dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
2.      Penipuan
Meski kejahatan yang satu ini juga merajalela di dunia apapun, dunia maya juga tak luput dari serangan penipu. Cara terbaik adalah dengan tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang kita dapatkan pada penyedia informasi tersebut.
3.      Perjudian
Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu lagi pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Tinggal duduk di depan komputer, bisa langsung berjudi.
4.      Mengurangi Sifat Sosial Manusia
Orang yang sering berinteraksi di dunia maya cenderung lebih suka berhubungan melalui internet dari pada bertatap muka (face to face). Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi. Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet, sehingga kejahatan juga ikut berkembang. Internet juga bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut.
Kita tentu saja berharap tidak akan pernah menjadi korban kejahatan apapun yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab di dunia maya. Tapi yang lebih penting adalah, kesadaran diri kita untuk senantiasa waspada dan membentengi diri dari hal-hal negatif tersebut.
ü  Cara Pencegahan Dampak Negatif :
Penggunaan internet tergantung pada pemakainya bagaimana cara mereka dalam menggunakan teknologi itu. namun semestinya harus ada batasan-batasan dan norma-norma yang harus mereka pegang teguh walaupun bersentuhan dengan internet atau di dalam dunia maya. Berikut adalah langkah praktis jika anda ingin anak anda dan anda bebas dari label gaptek namun terhindar dari paparan informasi menyesatkan :
1.      Peran orang tua sebagai pendamping sangatlah dibutuhkan. kondisikan bahwa masuk ke situs negatif (konten porno/kekerasan) itu sesuatu yang tabu, sehingga penggunaan komputer harus terbuka dan orang tua harus bisa melihat.
2.      Letakkan komputer di ruang keluarga atau ruangan yang sering dilewati umum sehingga dapat terus dipantau kegiatan anak saat mengakses internet (sebaiknya tidak di kamar tidur anak) .
3.      Tentukan waktu online bersama. Orang tua dan anak bersama-sama duduk di komputer, berdiskusi tentang berbagai informasi dari internet.
4.      Pembatasan waktu browsing. Biasakan anak untuk disiplin mematuhi batasan waktu menggunakan internet. Hindari anak duduk didepan komputer hingga larut malam.
5.      Komunikasikan manfaat positif maupun negatif internet kepada anak secara gamblang. Jelaskan, internet adalah media informasi yang paling praktis serta tak terbatas. Namun, ada beberapa pihak yang memanfaatkan internet untuk maksud-maksud yang tidak baik.
6.      Berikan tips praktis untuk menghindari pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan sepihak dari pengguna internet. Misalnya, dengan tidak memberi data pribadi, tidak memberikan nomor telepon dan alamat serta tidak memberikan foto pada siapapun yang tidak dikenal.
7.      Menggunakan internet protection software lokal. Langkah ini merupakan langkah mudah dan efisien untuk menghindarkan anak anda dari pengaruh negatif internet, termasuk dari situs lokal. Penyedia jasa proteksi ini akan memfilter semua jenis informasi maupun gambar dari layar komputer anak anda.
8.      Jika anak memperlihatkan tingkah laku tak wajar, segera diskusikan dengan mereka. Cari tahu, apakan internet menjadi penyebabnya.
9.      Tekankan pada anak bahwa bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tak kalah pentingnya dengan berinternet ria sepanjang hari.
10.  Jika anak anda mulai terlihat kecanduan internet atau game, segera diskusikan dengan ahli. Mereka tahu betul bagaimana menjadikan hidup anak anda tak hanya dihabiskan di depan komputer.

DAFTAR PUSTAKA






Sabtu, 17 Maret 2012

Globalisasi Merasuki Bangsa Timur


Bangsa indonesia, seperti halnya bangsa-bangsa lain dalam era globalisasi ini, tidak dapat menghindar dari arus derasnya kompleksitas perubahan (inovasi) sebagai akibat pesatnya perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi dan transportasi. Beberapa indikator dampak globalisasi yang melanda Bangsa Indonesia diantaranya sebagai berikut :
  1. Dalam Bidang Politik
·         Penyebaran nilai-nilai politik Barat baik secara langsung atau tidak langsung dalam bentuk demonstrasi yang semakin berani dan semakin bebas tak terkendali dengan kontak fisik sampai terjadinya kerusuhan yang anarkis.
·         Semakin lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan, musyawarah untuk mencapai mufakat dan gotong royong.
·         Semakin menguatnya nilai-nilai politik berdasarkan semangat individual, kelompok, oposisi, diktator mayoritas atau tirani minoritas.
·         Semakin masyarakat memberikan perhatian akan transparansi, akuntabilitas dan profesionalitas dalam penyelenggaraan pemerintahan.
·         Semakin banyak lahirnya partai politik, organisasi-organisasi di luar pemerintah seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memiliki kepentingan-kepentingan tertentu.
  1. Dalam Bidang Ekonomi
  • Berlakunya konsep kepemilikan modal besar akan semakin kuat dan yang kecil semakin tersingkir.
  • Pemerintah hanya sebagai regulasi dalam pengaturan ekonomi yang mekanismenya ditentukan oleh pasar.
  • Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya sudah semakin ditinggalkan.
  • Kompetisi produk dan harga semakin tinggi sejalan dengan tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin selektif.
  1.  Dalam Bidang Sosial dan Budaya
  • Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi.
  • Semakin mudahnya nilai-nilai Barat masuk melalui berbagai media cetak dan elektronik yang terkadang ditiru habis-habisan oleh masyarakat.
  • Semakin memudarnya apresiasi terhadap nilai-nilai budaya lokal.
  • Semakin lunturnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, kesetiakawanan sosial dan juga kebersamaan dalam menghadapi kesulitan tertentu.
  • Semakin memudarnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  1. Dalam Bidang Hukum, Pertahanan dan Keamanan
  • Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi dan tuntutan terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.
  • Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat.
  • Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum (polisi, jaksa dan hakim) yang lebih profesional, transparan dan akuntabel.
  • Menguatnya supremasi sipil dengan mendudukkan tentara dan polisi sebatas penjaga keamanan, kedaulatan dan ketertiban negara yang profesional.
  • Semakin berkurangnya peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan dan ketertiban negara karena hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab tentara dan polisi.

Daftar Pustaka



Makalah dapat di download pada link dibawah ini :::: 



Senin, 12 Maret 2012

Budaya Jawa



Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurut Soerjanto Poespowardojo 1993). Selain itu Budaya atau kebudayaan berasal daribahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Adapun menurut istilah Kebudayaan merupakan suatu yang agung dan mahal, tentu saja karena ia tercipta dari hasil rasa, karya, karsa,dan cipta manusia yang kesemuanya merupakan sifat yang hanya ada pada manusia.Tak ada mahluk lain yang memiliki anugrah itu sehingga ia merupakan sesuatuyang agung dan mahal.
Akar kebudayaan Indonesia adalah suatu mekanisme yang terbentuk dari unsur-unsur yang berkaitan dengan zaman prasejarah,jadi ibarat pohon,pohon tidak dapat tumbuh dan berkembang tanpa adanya akar,demikian pula dengan kebudayaan pada suatu Negara tidak dapat tumbuh dan berkembang tanpa adanya akar atau pendahulu yang membentuk kebudayaan tersebut. Akar kebudayaan Indonesia berhubungan dengan zaman prasejarah, mulai dari nenek moyang kita yang membawa kebudayaan Dongson, setelah itu diikuti oleh perkembangan Islam di Indonesia. Jadi islam juga merupakan salah satu akar kebudayaan Indonesia.
Akar budaya lama jadi layu dan terlupakan, meskipun ada diantaranya tanpa kita sadari masih berada terlena di bawah sadar kita. Bangkitnya feodalisme di Indonesia dengan lahirnya berbagai kerajaan besar dan kecil telah mengubah hubungan antara kekuasaan dan manusia atau anggota masyarakat. Penjajahan Belanda menggunakan sistem menguasai dan memerintah melalui kelas bangsawan atau feodal lama Indonesia telah meneruskan tradisi feodal berlangsung terus dalam masyarakat kita. Malahan setelah Indonesia merdeka, hubungan-hubungan diwarnai nilai-nilai feodalisme masih berlangsung terus, hingga sering kita mengatakan bahwa kita kini menghadapi neo-feodalisme dalam bentuk-bentuk baru.
Semua pendidikan modern, falsafah Barat dan Timur, ideologi-ideologi yang datang dari Barat mengenai manusia dan masyarakat. Agama Islam dan Nasrani yang jadi lapis terakhir di atas kepercayaan-kepercayaan lama dan nilai-nilai akar budaya kita, oleh daya sinkritisme manusia Indonesia, semuanya diterima dalam dirinya tanpa banyak konflik dalam jiwa dan diri kita.
Sesuatu terjadi dalam diri kita, hingga secara budaya tidak mampu memisahkan yang satu dari yang lain: mana yang takhyul, mana yang ilmiah, mana yang bayangan, mana yang kenyataan, mana yang mimpi dan mana dunia nyata. Malahan banyak orang kini membuat ilmu dan teknologi jadi takhyul dalam arti, orang percaya bahwa ilmu dan teknologi dapat menyelesaikan semua masalah manusia di dunia. Dan ada yang berbuat sebaliknya. Kita jadi tidak tajam lagi membedakan mana yang batil dan mana yang halal. Karena itu beramai-ramai dan penuh kebahagiaan kita melakukan korupsi besar-besaran, dan tidak merasa bersalah sama sekali (Lubis, dalam ”Pembebasan Budaya-Budaya Kita; 1999).
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia semakin berkembang pesat. Hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya rakyat Indonesia yang bergaya hidup kebarat-baratan seperti mabuk-mabukkan,clubbing,memakai pakaian mini,bahkan berciuman di tempat umum seperti sudah lumrah di Indonesia. Proses akulturasi di Indonesia tampaknya beralir secara simpang siur, dipercepat oleh usul-usul radikal, dihambat oleh aliran kolot, tersesat dalam ideologi-ideologi, tetapi pada dasarnya dilihat arah induk yang lurus: ”the things of humanity all humanity enjoys”. Terdapatlah arus pokok yang dengan spontan menerima unsur-unsur kebudayaan internasional yang jelas menguntungkan secara positif. Proses filtrasi perlu dilakukan sedini mungkin supaya kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia tidak akan merusak identitas kebudayaan nasional bangsa kita. Tetapi bukan berarti kita harus menutup pintu akses bangsa barat yang ingin masuk ke Indonesia, karena tidak semua kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia berpengaruh negatif, tetapi juga ada yang memberi pengaruh positif seperti memajukan perkembangan IPTEK di Indonesia. Prioritas yang perlu kita lakukan terhadap kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia adalah kita harus lebih selektif kepada kebudayaan barat.
Keberadaan Keraton Kesunanan Surakarta Hadiningrat atau yang lebih popular disebut Keraton Solo ternyata memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai tempat wisata pendidikan serta cagar budaya Solo.  Namun dari upaya untuk mengembangkan dan melestarikan peninggalan budaya Keraton Solo ini ternyata masih terbentur soal dana.
Bahkan untuk melestarikan budaya Keraton Solo ini, Putera ke 17 dari Paku Buwono XII ini mulai mengaktifkan kembali tradisi budaya jaga yang dilakukan oleh prajurit keraton atau abdidalem.  Ada sekitar 650 abdidalem keraton yang akan bertugas menjaga sekeliling keraton dengan berpakaian seragam lengkap yang dilengkapi senjata berupa tombak. Tapi, senjata di sini sifatnya hanya sebagai pelengkap saja.
Grebeg berasal dari bahasa Jawa sendiri berasal dari kata gembrebeg atau gumerebeg, dalam bahasa Jawa yang artinya sergap, bisa juga bermakna kegaduhan kalau dari asal kata gumerebeg. Karena dalam upacara grebeg tersebut selalu diakhiri dengan kegaduhan saat berlangsungnya rebutan gunungan yang dilakukan masyarakat, baik itu aktifitas saling dorong maupun teriakan dan suara tawa yang selalu mengiringi puncak upacara tersebut.
Tradisi saling berebut dimaksudkan untuk mendapatkan berkah dan keselamatan, melalui simbol-simbol yang diwujudkan dari aneka hasil bumi dan makanan yang menghiasi kedua gunungan. Sebuah prosesi yang sangat ditunggu oleh masyarakat yang datang dari berbagai daerah termasuk warga sekitar Kraton. Meskipun menurut beberapa abdi dalem terlihat peminatnya terus menurun dibandingkan beberapa upacara tahun-tahun sebelumnya.
Prosesi upacara grebeg Syawal dimulai dengan mengarak kedua gunungan dari dalam Kraton yang dikawal oleh prajurit dengan persenjataan pedang, tombak dan panah serta diawali oleh barisan musik drum band Kraton dengan komandannya yang meniup terompet untuk membuka jalannya kirab menuju Masjid Ageng melewati Siti Hinggil dan alun-alun utara.
            Setelah memasuki halaman Masjid Ageng Solo, kemudian kedua gunungan di bawa masuk ke area dalam di beranda Masjid. Dan dengan dipimpin ulama Kraton Solo, doa-doa dipanjatkan sebagai ucap syukur serta memohon keselamatan serta berkah dari Tuhan untuk Sultan Pakoe Boewono XIII dan seluruh rakyatnya, atau secara umum untuk masyarakat Solo Raya.
Setelah upacara doa bersama tersebut, kedua gunungan di bawa keluar menuju halaman depan Masjid untuk diperebutkan masyarakat yang sudah menunggu sejak pagi. Untuk gunungan yang diperebutkan di halaman Masjid adalah gunungan Jaler, sedangkan gunungan Estri di arak kembali menuju Kamandungan (halaman depan Kraton) dan akan diperebutkan oleh masyarakat yang sudah menunggu disana.
Tradisi grebeg Syawal memberikan kenangan akan kemeriahan lebaran di Kraton Solo. Selain sebagai tontonan,  yang juga bisa ditangkap meskipun dengan beberapa pandangan yang berbeda-beda, adalah adanya tatanan serta tuntunan yang masih terus dijaga dan dilestarikan sebagai warisan budaya dengan nilai sejarah atas keberadaannya.
Kraton Kasunanan Surakarta tetap akan terus mengucap syukur setiap tahun disaat lebaran tiba, dan memohon berkah serta keselamatan untuk semua. Dan gununganpun akan selalu menunggu, seberapa banyak lagi masyarakat yang masih merindukan kegaduhan dan mengharapkan berkah yang melimpah dengan rela saling berdesakan diterpa teriknya panas saat lebaran tiba berikutnya.


DAFTAR PUSTAKA

silahkan download makalahnya disini :::







Kamis, 08 Maret 2012

Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Sosial


KATA PENGANTAR
            Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat ALLAH SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Sosial” tepat pada waktunya.
            Makalah ini menjelaskan tentang apa itu manusia dan apa hakikatnya manusia hidup di dunia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat di kehidupan masyarakat baik bagi penulis maupun pembaca. Selesainya penulisan makalah ini semata-mata berkat bantuan dari berbagai pihak, yang telah memberikan dukungan dalam berbagai bentuk kepada penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan makalah ini.  
            Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis berharap kritik dan saran dari para pembaca, guna menyempurnakan makalah ini.
Bekasi, 8 Maret 2012

Penulis

  
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki tujuan dalam hidupnya. Lalu dengan semakin banyaknya keinginan dan tujuannya, manusia berpikir mengenai konsep untuk mengubah gagasan-gagasan mereka. Proses berpikir tersebut menghasilkan suatu hal, yang disebut organisasi. Organisasi adalah kesatuan sosial yang terkoordinasi secara sadar dengan memiliki batasan tertentu serta berfungsi secara terus menerus untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi dapat dikelompokkan dengan menggunakan beberapa kriteria. Pertama, berdasarkan jumlah orang yang memegang suatu pimpinan, kedua, berdasarkan kekuasaan. Selanjutnya berdasarkan sifat hubungan personal. Keempat, berdasarkan tujuan, profit atau non profit. Kelima, berdasarkan kehidupan dalam masyarakat. Lalu berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani. Terakhir, berdasarkan pihak yang memakai manfaat. Pada penelitian ini, konteks organisasi yang dimaksud adalah organisasi yang bertujuan profit dan bergerak dalam dunia usaha atau kata lain sebuah perusahaan.
Tetapi semua itu tidak lepas dari hakikat manusia yang sebenarnya. Dalam kehidupan manusia membutuhkan sebuah ketenangan jiwa dalam hidupnya oleh karena itu manusia meyakinkan bahwa Tuhan itu ada dan akan membantu setiap manusia dimuka bumi ini.  Hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi dan paling mulia. Hal ini disebabkan karena manusia memiliki akal, pikiran, rasio, daya nalar, cipta dan karsa, sehingga manusia mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya.        
           

BAB II
Teori
Dalam makalah ini dijelaskan bahwa manusia adalah makhluk sosial, yang dimana setiap manusia membutuhkan bantuan orang lain. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu manusia juga diberikan akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya. Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
B. Interaksi Sosial dan Sosialisasi
1. Interaksi Sosial
Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat. Interaksi adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi daya pikiran dan tindakan. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari hubungan satu dengan yang lain.
Interaksi sosial antar individu terjadi jika dua orang bertemu, interaksi dimulai: pada saat itu mereka saling menegeur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari interaksi sosial. Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru.
Sugesti adalah suatu poroses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau peduman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa dkritik terlebih dahulu. Yang dimaksud sugesti di sini adalah pengaruh pysic, baik yang datang dari dirinya sendiri maupuhn dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik. Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalaha hampir sama. Bedanya ialah bahwa imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seeorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain di luarnya. Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identi (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah.
Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilain perasaan seperti juga pada proses identifikasi.
Setiap manusia mempunyai hakikatnya dalam hidup. Ada beberapa pemahaman tentang hakikat manusia.
1.      HOMO RELIGIUS: Pandangan tentang sosok manusia dan hakikat manusia sebagai makhluk yang beragam. Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa di muka bumi ini sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain ciptaan-Nya. Melalui kesempurnaannya itulah manusia bisa berfikit, bertindak, berusaha dan bisa manentukan mana yang baik dan benar. Disisi lain manusia meyakini bahwa ia memiliki keterbatasan dan kekurangan. Mereka yakin ada kekuatan lain, yaitu Tuhan sang pencipta alam semesta. Oleh sebab itu, sudah menjadi fitrah manusia, pada hakikatnya manusia adalah makhluk religius yang mempercayai adanya sang maha pencipta yang mengatur seluruh sistem kehidupan dimuka bumi ini.
2.      HOMO SAPIENS: Pemahaman hakikat manusia sebagai makhluk yang bijaksana dan dapat berfikir atau sebagai animal rationale. Hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi dan paling mulia. Hal ini disebabkan oleh manusia karena memiliki akal, pikiran, rasio, daya nalar, cipta dan karsa, sehingga manusia mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya. Manusia sebagai suatu organisme kehidupan dapat tumbuh dan berkembang, namun yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah manusia memiliki daya pikir sehingga ia bisa berbicara, berfikir, berbuat, belajar, dan memiliki cita-cita sebagai dambaan dalam menjalankan kehidupannya yang lebih baik.
3.      HOMO FABER: Pemahaman hakikat manusia sebagai makhluk yang berpiranti (perkakas). Manusia dengan akal dan ketrampilan tangannya dapat menciptakan atau menghasilkan sesuatu (sebagai produsen) dan pada pihak lain ia juga menggunakan karya lain (sebagai konsumen) untuk kesejahteraan dan kemakmuran hidupnya. Melalui kemampual dan daya pikir yang dimilikinya, serta ditunjang oleh daya cipta dan karsa, manusia dapat berkiprah lebih luas dalam tatanan organisasi kemasyarakata menuju kehidupan yang lebih baik.
4.      HOMO HOMINI SOCIUS: Kendati manusia sebagai makhluk individu, makhluk yang memiliki jati diri, yang memiliki ciri pembeda antara yang satu dengan yang lainnya, namun pada saat yang bersamaan manusia juga sebagai kawan sosial bagi manusia lainnya. Ia senantisa berinteraksi dengan lingkungannya. Ia berhubungan satu sama lain dan membentuk suatu masyarakat tertentu. Walaupun terdapat pendapat yang berlawanan, ada yang menyebut manusia adalah serigala bagi manusia lain (homo homini lupus). Pemahaman yang terakhir inilah yang harus dihindarkan agar tidak terjadi malapetaka dimuka bumi ini. Sejarah telah membuktikan adanya perang saudara ataupun pertikaian antarbangsa, pada akhirnya hanya membuahkan derajat peradapan manusia semakin tercabik-cabik dan terhempaskan.
5.      Manusia sebagai makhluk etis dan estetis: Hakikat manusia pada dasarnya adalah sebagai makhluk yang memiliki kesadaran susila (etika) dalam arti ia dapat memahami norma-norma sosial dan mampu berbuat sesuai dengan norma dan kaidah etika yang diyakininya. Sedangkan makna estetis yaitu pemahaman tentang hakikat manusia sebagai makhluk yang memiliki rasa keindahan (sense of beauty) dan rasa estetika (sense of estetics). Sosok manusia yang memiliki cita, rasa, dan dimensi keindahan atau estetika lainnya.



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan dari makalah ini adalah hakikat manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipungkiri lagi. Manusia membutuhkan orang lain dalam menjalankan kehidupan di dunia ini begitu juga manusia membutuhkan Tuhan untuk memperoleh ketenangan jiwa. Tanpa mempercayai Tuhan manusia tidak akan merasakan ketenangan melainkan kegelisahan dalam hidupnya.


DAFTAR PUSTAKA